Menangis, Cara terburuk hadapi masalah!!

Jakarta - Wanita kerap menggunakan air mata sebagai 'senjata' untuk meluluhkan hati kekasihnya saat terjadi pertengkaran. Dengan harapan, pria menjadi iba dan akhirnya mau menuruti keinginannya.

Tapi ternyata air mata tidak selalu bisa menyelesaikan masalah. Diam, adalah reaksi paling umum yang biasanya dilakukan pria saat melihat kekasihnya menangis. Hal ini karena, air mata menyebabkan kebingungan dan rasa bersalah dalam dirinya.

Masih ada dua penyebab lain, kenapa Anda sebaiknya tidak menitikkan air mata di depan pria, seperti dikutip dari She Knows.

1. Wanita yang Menangis Membuat Pria Panik
Ketika pria melihat wanita menangis, otaknya akan 'berhenti' memikirkan hal lain, kecuali air mata yang membasahi pipi dan wajah yang terlihat merana. Akibatnya, ia jadi panik dan tidak bisa fokus pada permasalahan sebenarnya. Pada akhirnya, ia memilih untuk diam bahkan bisa saja dia pergi karena tidak tahan melihat tangisan si wanita.

2. Menangis Tersedu-sedu: Buat Pria Merasa Bersalah
Di dalam pikiran pria, tangisan tersedu-sedu dari seorang wanita seolah mengatakan: "Ya, kamu bersalah sudah membuat saya seperti ini". Sikap ini bisa membuat pria terpojok sehingga otaknya menolak untuk 'mencerna' perkataan yang keluar dari mulut kekasihnya.

Dia akan mencoba bersikap defensif; mencoba menyangkal dari kesalahan yang telah diperbuatnya pada Anda. Dia juga akan bersikeras kalau masalah yang terjadi bukan sepenuhnya karena kesalahannya. Meskipun mungkin pada kenyataannya, memang dia yang bertanggung jawab.

Bagaimana seharusnya menyikapi masalah serius yang terjadi dalam hubungan asmara?

Saat bertengkar atau membahas permasalahan serius dalam hubungan, cobalah mengontrol emosi. Mungkin akan ada satu-dua tetes air mata yang mengalir, tapi usahakan tetap ambil sikap tenang dan jangan meratap. Marah dan mengungkapkan kekesalan sangat wajar dalam pertengkaran, namun jangan sampai meledak-ledak.

Jika ingin menangis tersedu-sedu, lakukanlah saat Anda sendiri di dalam kamar. Atau, Anda bisa menangis kencang di depan sahabat atau orang terdekat. Mereka akan dengan sukarela 'meminjamkan' bahunya dan membiarkan Anda meluapkan kesedihan, selama dan sebesar Anda mau.

Setelah itu, keringkanlah air mata Anda, tenangkan diri dan baru mulai berbicara dengan pasangan. Apapun masalahnya, jika menghadapi kekasih dengan tenang dan tingkah laku yang rasional, dia akan bersedia mendengarkan Anda. Meskipun apa yang akan dia dengar mungkin tidak disukainya.

Tapi setidaknya, membicarakan masalah dengan kepala dingin akan memudahkan kalian berdua untuk sama-sama mencari solusinya. Dan, hal itulah yang paling penting, dibandingkan terus-menerus meributkan masalah yang bisa berujung pada putusnya hubungan asmara.

banyak duduk bahaya hloo...!!

 Kebanyakan Duduk Berbahaya Bagi Kesehatan
Hasil penelitian menunjukkan, gaya hidup kurang aktif atau sedentari dapat meningkatkan risiko mengidap penyakit kronis meskipun Anda telah meluangkan waktu untuk berolahraga.

 "Jika orang-orang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk, meski telah berolahraga secara rutin, mereka tetap berisiko tinggi terkena penyakit kronis. Jika mereka mau menambah gerakan dalam rutinitasnya sepanjang hari, mereka akan merasa lebih baik dan terhindar dari masalah kesehatan," ujar John Thyfault, asisten profesor nutrisi dan fisiologi dari Universitas Missouri.

 Dalam penelitian terbaru, Thyfault dan timnya menemukan bahwa mereka yang gaya hidupnya berubah dari level aktivitas tinggi (lebih dari 10.000 langkah setiap hari) menjadi tidak aktif (kurang dari 5.000 langkah per hari) berisiko lebih tinggi mengidap diabetes tipe 2.

 Menurut Thyfault, aktivitas yang menuntut seseorang jarang duduk seperti tak terlihat pengaruhnya terhadap seseorang. Tetapi, dalam jangka panjang hal itu dapat mencegah kenaikan berat badan.

 Dalam sebuah artikel terbaru yang dipublikasikan Journal of Applied Physiology, para peneliti berpendapat, gaya hidup kurang aktif merupakan penyebab utama penyakit kronis, seperti diabetes, obesitas, juga penyakit perlemakan hati. Berolahraga secara teratur pun mungkin belum cukup bagi mereka yang banyak duduk untuk menekan risiko penyakit ini.

 Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk dapat memicu risiko kematian.

 "Setiap orang harus mencoba mengambil paling tidak 10.000 langkah setiap hari. Tak perlu dilakukan sekaligus, tapi melakukan 500 hingga 1.000 langkah setiap beberapa jam sudah terbilang bagus," ujar Scott Rector, asisten profesor nutrisi dan olahraga fisiologi dari Universitas Missouri.

 Perubahan kecil dapat meningkatkan jumlah langkah orang-orang dalam kegiatan rutin mereka. "Cobalah untuk menggunakan tangga dibanding dengan elevator, berjalan menuju meja teman kantor dibandingkan dengan memanggil mereka, atau meluangkan sedikit waktu untuk Anda sedikit berjalan-jalan sepanjang hari," tambahnya.

15 menit berolahraga, panjangkan umur 3 tahun...

Sebuah studi di Taiwan menemukan bahwa hanya dengan berolahraga atau melakukan latihan ringan selama 15 menit, bisa memperpanjang hidup hingga tiga tahun. Ini mematahkan pemahaman orang selama ini kalau standar berolahraga minimal 30 menit sehari atau lima hari seminggu.


Chi Pang Wen, pimpinan peneliti dari Lembaga Penelitian Kesehatan Nasional Taiwan mengatakan, dengan berolahraga 15 menit sehari seperti jalan cepat akan sangat menguntungkan siapa pun.

"Ini untuk pria, wanita, perokok muda dan tua, orang sehat dan tidak sehat. Cara ini paling tepat buat semuanya," kata Wen, sebagaimana dilansir dari reuters.

Wen dan rekan, yang menerbitkan temuan mereka di jurnal medis The Lancet telah melakukan penelitian terhadap 416.000 peserta selama 13 tahun. Peneliti menganalisis catatan kesehatan dan melaporkan tingkat aktivitas fisik setiap tahun.

Setelah memperhitungkan perbedaan usia, berat badan, jenis kelamin dan berbagai indikator kesehatan yang berhubungan, mereka menemukan bahwa hanya dengan 15 menit berolahraga ringan sehari dapat meningkatkan harapan hidup tiga tahun dibandingkan dengan mereka yang tetap tidak aktif.

"Olahraga 15 menit pertama, manfaatnya sangat besar," kata Wen. "Kami berharap temuan ini akan membuat olahraga lebih menarik bagi orang yang tidak aktif, bahwa mereka dapat mengalokasikan 15 menit sehari, bukan 30 menit," kata Wen.

(ghiboo)